Domperidon
10 mg
Deskripsi:
Domperidone merupakan antagonis dopamin yang secara periferal bekerja selektif
pada reseptor D2.
Domperidone mempunyai khasiat antiemetik yang sama dengan metoclopramide.
Efek antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek periferal (gastrokinetik)
dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di ”chemoreceptor trigger zone”,
yang terletak di luar sawar darah otak di area postrema.
Pemberian domperidone per oral dapat menambah lamanya kontraksi antral dan
duodenum, meningkatkan pengosongan lambung, dan menambah tekanan pada sfingter
esofagus bagian bawah pada orang sehat.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung domperidone 10 mg.
Indikasi:
Sindroma dispepsia fungsional. Tidak dianjurkan untuk pemberian jangka lama.
Mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian levodopa dan bromokriptin lebih
dari 12 minggu.
Mual dan muntah akut. Tidak dianjurkan pencegahan rutin pada muntah setelah
operasi.
Pemakaian pada anak-anak tidak dianjurkan, kecuali untuk mual dan muntah pada
kemoterapi kanker dan radioterapi.
Dosis:
Dispepsia fungsional
Dewasa:
10 mg (1 tablet) 3 kali sehari, 15-30 menit sebelum makan dan jika perlu
sebelum tidur malam.
Anak-anak tidak dianjurkan.
Mual dan muntah (termasuk yang
disebabkan oleh levodopa dan bromokriptin).
Dewasa:
10 – 20 mg (1 – 2 tablet) 3 – 4 kali sehari, 15 – 30 menit sebelum makan dan
sebelum tidur malam.
Anak-anak (sehubungan kemoterapi
kanker dan radioterapi):
0,2 – 0,4 mg/kg BB, 3 – 4 kali sehari. Obat diminum 15 – 30 menit sebelum makan
dan sebelum tidur malam.
Kemasan:
Anak-anak: 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5-7 hari.
Kemasan:
Metronidazole
250 mg
Deskripsi:
Metronidazole adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat
nitroimidazoi yang mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid.
Dalam sel atau mikroorganisme
metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Hasil reduksi ini
mempunyai aksi antibakteri dengan jalan menghambat sintesa asam nukleat.
Metronidazole efektif terhadap
Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Gierdia lamblia. Metronidazole
bekerja efektif baik lokal maupun sistemik.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung metronidazol 250 mg.
Indikasi:
Metronidazole efektif untuk pengobatan :
Trikomoniasis, seperti vaginitis dan uretritis yang disebabkan oleh Trichomonas
vaginalis.
Amebiasis, seperti amebiasis intestinal dan amebiasis hepatic yang disebabkan
oleh E. histolytica.
Sebagai obat pilihan untuk giardiasis.
Dosis:
Trikomoniasis:
Pasangan seksual dan penderita dianjurkan menerima pengobatan yang sama dalam
waktu bersamaan.
Dewasa
Untuk pengobatan 1 hari: 2 g 1 kali atau 1 gram 2 kali sehari.
Untuk pengobatan 7 hari: 250 mg 3 kali sehari selama 7 hari berturut-turut.
Amebiasis
Dewasa: 750 mg 3 kali sehari selama 10 hari.
Anak-anak: 35 – 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3, selama
10 hari.
Giardiasis
Dewasa: 250 – 500 mg 3 kali sehari selama 5 – 7 hari atau 2 g 1 kali
sehari selama 3 hari.
Anak-anak: 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5-7 hari.
Kemasan:
Metronidazole 250 mg, botol 100 tablet
Cotrimoxazole
Susp 240 mg/ 5ml
Deskripsi:
Cotrimoxazole adalah bakterisid yang merupakan kombinasi sulfametoksazol dan
trimetoprim dengan perbandingan 5 : 1. Kombinasi tersebut mempunyai aktivitas
bakterisid yang besar karena menghambat pada dua tahap biosintesa asam nukleat
dan protein yang sangat esensial untuk mikroorganisme. Cotrimoxazole mempunyai
spektrum aktivitas luas dan efektif terhadap bakteri gram-positif dan
gram-negatif, misalnya Streptococci, Staphylococci, Pneumococci, Neisseria,
Bordetella. Klebsiella, Shigella dan Vibrio cholerae. Cotrimoxazole juga
efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibakteri lain seperti H.
influenzae, E. coli. P. mirabilis, P. vulgaris dan berbagai strain
Staphylococcus.
Komposisi:
Tiap 5 ml suspensi mengandung 40 mg trimetoprim dan 200 mg sulfametoksazol.
Indikasi:
Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E. coli. Klebsiella sp,
Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris.
Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenzae.
Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei.
Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii.
Diare yang disebabkan oleh E. coli.
Dosis:
6 minggu – 6 bulan:
120 mg, 2 kali sehari.
6 bulan – 6 tahun:
240 mg, 2 kali sehari.
6 – 12 tahun:
480 mg, 2 kali sehari.
Dewasa dan anak diatas 12 tahun :
960 mg, 2 kali sehari.
Kemasan:
Btl 60 ml
Cotrimoxazole
480 mg

Deskripsi:
Cotrimoxazole adalah bakterisid yang merupakan kombinasi sulfametoksazol dan
trimetoprim dengan perbandingan 5 : 1. Kombinasi tersebut mempunyai aktivitas
bakterisid yang besar karena menghambat pada dua tahap biosintesa asam nukleat
dan protein yang sangat esensial untuk mikroorganisme. Cotrimoxazole mempunyai
spektrum aktivitas luas dan efektif terhadap bakteri gram-positif dan
gram-negatif, misalnya Streptococci, Staphylococci, Pneumococci, Neisseria,
Bordetella. Klebsiella, Shigella dan Vibrio cholerae. Cotrimoxazole juga
efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibakteri lain seperti H.
influenzae, E. coli. P. mirabilis, P. vulgaris dan berbagai strain
Staphylococcus.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung 80 mg trimetoprim dan 400 mg sulfametoksazol.
Indikasi:
Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E. coli. Klebsiella sp,
Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris.
Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenzae.
Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei.
Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii.
Diare yang disebabkan oleh E. coli.
Dosis:
6 minggu – 6 bulan:
120 mg, 2 kali sehari.
6 bulan – 6 tahun:
240 mg, 2 kali sehari.
6 – 12 tahun:
480 mg, 2 kali sehari.
Dewasa dan anak diatas 12 tahun:
960 mg, 2 kali sehari.
Kemasan:
Ktk 100
Ciprofloxacin
500 mg
Deskripsi:
Siprofloksasin merupakan anti infeksi sintetik golongan kinolon yang menghambat
DNA-girase. Tidak menunjukkan resistensi paralel terhadap antibiotika lain yang
tidak termasuk dalam golongan karboksilat. Efektif terhadap bakteri yang
resisten terhadap antibiotika lain misalnya aminoglikosida, penisilin,
sefalosporin dan tetrasiklin. Siprofloksasin efektif terhadap bakteri
gram-negatif dan gram-positif.
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung siprofloksasin hidroklorida monohidrat
setara dengan siprofloksasin 500 mg.
Indikasi:
Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap
siprofloksasin pada saluran kemih kecuali prostatitis; uretritis dan servisitis
gonore; saluran pernafasan kecuali pneumonia oleh streptokokus; kulit dan
jaringan lunak; tulang dan sendi; saluran pencernaan termasuk demam tifoid dan
paratifoid.
Dosis:
Infeksi saluran kemih:
ringan, sehari 2 kali 250 mg; berat, sehari 2 kali 500 mg.
Infeksi saluran nafas, tulang,
sendi, kulit dan jaringan lunak:
ringan, sehari 2 kali 500 mg; berat, 2 kali sehari 750 mg.
Infeksi saluran cerna:
sehari 2 kali 500 mg.
Gonore akut:
sehari 250 mg, dosis tunggal.
Dosis dengan gangguan fungsi ginjal:
dimana klirens kreatinin kurang dari 20 ml/min maka dosis yang dianjurkan 500
mg sehari atau 250 mg bila diberikan 2 kali sehari.
Kemasan:
Ktk 50
Chloramphenikol
Deskripsi:
Kloramfenikol adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan
pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya dengan
menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang
merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol
efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk Streptococcus pneumoniae,
dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk Haemophilus influenzae,
Neisseria meningitidis, Salmonella, Proteus mirabilis, Pseudomonas mallei, Ps.
cepacia, Vibrio cholerae, Francisella tularensis, Yersinia pestis, Brucella dan
Shigella.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung 250 mg kloramfenikol.
Dosis:
Dewasa, anak-anak, dan bayi berumur lebih dari 2 minggu :
50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 – 4.
Bayi prematur dan bayi berumur
kurang dari 2 minggu :
25 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 4.
Indikasi:
1.Kloramfenikol merupakan obat pilihan untuk penyakit tifus, paratifus dan
salmonelosis lainnya.
2.Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. influenzae (terutama infeksi
meningual), rickettsia, lymphogranuloma-psittacosis dan beberapa bakteri
gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis, dan infeksi berat yang
lainnya.
Paket:
kotak 10 blister @ 12 kapsul
Penjelasan
Dalam Bahasa Indonesia

Deskripsi:
Griseofulvin adalah antibiotika yang bersifat fungistatik. Secara in-vitro
griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum,
Epidermophyton dan Trichophyton.
Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan
memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun
di sel-sel terbawah dari epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan
tetap dilindungi terhadap infeksi jamur.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg
Indikasi:
Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku yang
disebabkan oleh Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton.
Dosis:
Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu
mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari.
Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat
badan.
Lama pengobatan dilakukan paling
sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi kuku, pengobatan dapat
berlangsung selama 6 – 12 bulan.
Terapi dihentikan sekurang-kurangnya
2 minggu setelah infeksi hilang.
Kemasan:
Ktk 100
ASAM MEFENAMAT
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung asam mefenamat 500 mg.
Dosis:
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.
Dewasa dan anak di atas 14 tahun :
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.
Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan
dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena
trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.
Paket:
Ktk 100
ACYCLOVIR
Deskripsi
Acyclovir termasuk golongan obat
antivirus yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus
jenis tertentu. Obat ini dapat mengobati luka ataupun benjolan berisi air di
sekitar mulut yang disebabkan oleh herpes simpleks, herpes zoster dan cacar
air. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati herpes genital (herpes pada
organ intim).
Acyclovir merupakan obat antivirus,
namun sebenarnya bukan obat untuk membunuh virus herpes ataupun cacar air.
Virus yang menyebabkan infeksi terus hidup dalam tubuh, namun obat ini dapat
mengurangi keparahan dan mempercepat penyembuhan.
Obat ini membantu menyembuhkan luka
atau benjolan yang timbul dengan lebih cepat, mencegah munculnya luka atau
benjolan baru, dan mengurangi rasa sakit serta gatal. Selain itu, pada orang
dengan sistem kekebalan yang lemah, obat ini dapat mengurangi risiko virus
menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan infeksi serius. Acyclovir hanya
dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter.
Produk ini
tersedia dalam bentuk sediaan berikut:
1. Suspensi
2. Tablet
3. Kapsul
4. Larutan
5. Bubuk untuk dilarutkan
Komposisi
Liquid (50383-810) acyclovir 200 mg in 5 ml
Indikasi
1. Herpes simplex
2. Herpes zoster
3. Herpes genital (herpes pada organ intim
4. Chicken pox (cacar air)
Kontraindikasi
Pasien yang hipersensitif dengan obat golongan Acyclovir dan Valacyclovir.
Dosis
Per oral (melalui mulut)
1. Pada pengobatan akut Hepes zoster
800 mg setiap 4 jam, 5xsehari selama 7-10 hari per oral.
2. Pada pengobatan Herpes genital
200 mg setiap 4 jam, 5 kali sehari selama 10 hari.
3. Pada pengobatan untuk cacar air
Anak (> 2 tahun):
20 mg/kg dosis 4xsehari (80 mg/kg per hari) selama 5 hari. Anak di atas 40 kg
harus menerima dosis dewasa.
Dewasa dan anak diatas 40 kg:
800 mg 4xsehari selama 5 hari.
Kemasan
Acyclovir suspensi oral dalam botol 1 liter (473 ml).
Ampicillin
500 mg
Deskripsi:
Ampisilina termasuk golongan penisilina semisintetik yang berasal dari inti
penisilina yaitu asam 6-amino penisilinat (6-APA) dan merupakan antibiotik
spektrum luas yang bersifat bakterisid.
Secara klinis efektif terhadap kuman gram-positif yang peka terhadap penisilina
G dan bermacam-macam kuman gram-negatif, diantaranya:
1.Kuman gram-positif seperti S. pneumoniae, enterokokus dan stafilokokus yang
tidak menghasilkan penisilinase.
2.Kuman gram-negatif seperti gonokokus, H. influenzae, beberapa jenis E. coli,
Shigella, Salmonella dan P. mirabilis.
Komposisi:
Tiap captab mengandung Ampisilina Trihidrat setara dengan Ampisilina Anhidrat
500 mg.
Indikasi:
Ampisilina digunakan untuk pengobatan :
Infeksi saluran pernafasan,seperti pneumonia faringitis, bronkitis, laringitis.
Infeksi saluran pencernaan, seperti shigellosis, salmonellosis.
Infeksi saluran kemih dan kelamin, seperti gonore (tanpa komplikasi),
uretritis, sistitis, pielonefritis.
Infeksi kulit dan jaringan kulit.
Septikemia, meningitis.
Dosis:
Untuk pemakaian oral dianjurkan diberikan � sampai 1
jam sebelum makan.
Cara pembuatan suspensi, dengan menambahkan air matang sebanyak 50 ml, kocok
sampai serbuk homogen. Setelah rekonstitusi, suspensi tersebut harus digunakan
dalam jangka waktu 7 hari.
Pemakaian parenteral baik secara i.m. ataupun i.v. dianjurkan bagi penderita
yang tidak memungkinkan untuk pemakaian secara oral.
Cara pembuatan larutan injeksi :
Kemasan Cara pemakaian Penambahan air untuk injeksi
Vial 0,5 g i.m./i.v. 1,5 ml
Vial 1,0 g i.m./i.v. 2,0 ml
Posologi
Terapi oral
Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg :
Infeksi saluran pernafasan : 250 – 500 mg setiap 6 jam.
Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam.
Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang : 50 – 100 mg/kg BB sehari
diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam.
Pada infeksi yang berat dianjurkan diberikan dosis yang lebih tinggi.
Terapi parenteral
Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg :
Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 250 – 500 mg setiap 6
jam.
Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam.
Septikemia dan bakterial meningitis : 150 – 200 mg/kg BB sehari dalam dosis
terbagi setiap 3 – 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya
secara i.m.
Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang :
Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 25 – 50 mg/kg BB sehari
dalam dosis terbagi setiap 6 jam.
Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 50 – 100 mg/kg BB
sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam.
Septikemia dan bakterial meningitis : 100 – 200 mg/kg BB sehari dalam dosis
terbagi setiap 3 – 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya
secara i.m.
Bayi berusia 1 minggu atau kurang :
25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 8 – 12 jam.
Bayi berusia lebih dari 1 minggu :
25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 6 – 8 jam.
Kemasan:
Ktk 100
Amoxicillin
125 mg/5 ml Sirker
Deskripsi:
Amoksisilina merupakan senyawa penisilina semi sintetik dengan aktivitas
antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan
ampisilina, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram-positif dan beberapa
gram-negatif yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap amoksisilina
adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae,
H. influenzae, E. coli, dan P. mirabilis.
Amoksisilina kurang efektif terhadap spesies Shigella dan bakteri penghasil
beta-laktamase.
Komposisi:
Tiap sendok teh (5 ml) suspensi mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan
amoksisilina anhidrat 125 mg.
Indikasi:
Amoksisilina efektif terhadap penyakit :
Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk
faringitis gonore), bronkitis, laringitis.
Infeksi saluran cerna: disentri basiler.
Infeksi saluran kemih : gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis,
pielonefritis.
Infeksi lain : septikemia, endokarditis.
Dosis:
Dosis amoksisilina disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi.
Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20 – 40 mg/kg berat badan sehari,
terbagi dalam 3 dosis.
Dewasa atau anak dengan berat badan
lebih dari 20 kg: 250 – 500 mg sehari, sebelum makan.
Gonore yang tidak terkomplikasi:
amoksisilina 3 gram dengan probenesid 1 gram sebagai dosis tunggal.
Kemasan:
Btl 60 ml
FAMOTIDIN
Deskripsi:
Famotidin bekerja dengan menghambat secara kompetitif reseptor histamin H2.
Aktivitas farmakologi yang penting dari famotidin adalah menghambat sekresi
gastrik, sehingga volume sekresi gastrik dan konsentrasi asam menurun.
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung 40 mg famotidin.
Dosis:
1.Ulkus duodenum akut :
Dewasa : sehari 40 mg atau 2 kali 20 mg sebelum tidur malam.
2.Pemeliharaan ulkus duodenum :
Dewasa : sehari 20 mg sebelum tidur malam.
3.Hipersekresi patologis (misal : Zollinger-Ellison Syndrome, multiple
Endocrine Adenomas)
Dewasa : dosis awal 20 mg/6 jam, dosis dapat ditingkatkan sampai 160 mg/6 jam
pada pasien dengan Zollinger-Ellison Syndrome yang parah.
4.Dosis pada penderita dengan kelainan ginjal :
- 60 > CLCR > 30 setengah dosis normal
- CLCR < 30 seperempat dosis normal.
Indikasi:
Famotidin diindikasikan untuk :
1.Terapi jangka pendek pengobatan ulkus duodenum akut.
2.Pemeliharaan pasien ulkus duodenum pada dosis yang dikurangi sesudah sembuh
dari tukak aktif.
3.Pengobatan pada kondisi hipersekresi patologis (misal : Zollinger-Ellison
Syndrome, multiple endocrine adenomas).
Paket:
Kotak 5 strip @ 10 tablet salut selaput
FAMOTIDIN
Deskripsi:
Famotidin bekerja dengan menghambat secara kompetitif reseptor histamin H2.
Aktivitas farmakologi yang penting dari famotidin adalah menghambat sekresi
gastrik, sehingga volume sekresi gastrik dan konsentrasi asam menurun.
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung 40 mg famotidin.
Dosis:
1.Ulkus duodenum akut :
Dewasa : sehari 40 mg atau 2 kali 20 mg sebelum tidur malam.
2.Pemeliharaan ulkus duodenum :
Dewasa : sehari 20 mg sebelum tidur malam.
3.Hipersekresi patologis (misal : Zollinger-Ellison Syndrome, multiple
Endocrine Adenomas)
Dewasa : dosis awal 20 mg/6 jam, dosis dapat ditingkatkan sampai 160 mg/6 jam
pada pasien dengan Zollinger-Ellison Syndrome yang parah.
4.Dosis pada penderita dengan kelainan ginjal :
- 60 > CLCR > 30 setengah dosis normal
- CLCR < 30 seperempat dosis normal.
Indikasi:
Famotidin diindikasikan untuk :
1.Terapi jangka pendek pengobatan ulkus duodenum akut.
2.Pemeliharaan pasien ulkus duodenum pada dosis yang dikurangi sesudah sembuh
dari tukak aktif.
3.Pengobatan pada kondisi hipersekresi patologis (misal : Zollinger-Ellison
Syndrome, multiple endocrine adenomas).
Paket:
Kotak 5 strip @ 10 tablet salut selaput
PIROKSIKAM
Deskripsi:
Piroksikam adalah obat antiinflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas
antiinflamasi, analgetik – antipiretik.
Aktifitas kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui
interaksi beberapa tahap respon imun dan inflamasi, antara lain : penghambatan
enzim siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglandin, penghambatan pengumpulan
netrofil dalam pembuluh darah, serta penghambatan migrasi polimorfonuklear
(PMN) dan monosit ke daerah inflamasi.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung 20 mg piroksikam.
Indikasi:
Terapi simptomatik rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis,
gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.
Dosis:
Dewasa:
Rematoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis, dosis awal 20 mg
dalam dosis tunggal.
Gout akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal selama 4–6 hari.
Gangguan muskuloskeletal akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal selama 2 hari,
selanjutnya 20 mg sehari dalam dosis tunggal selama 7–14 hari.
Dosis untuk anak belum diketahui.
Kemasan:
Ktk 120
Deskripsi:
Piroksikam adalah obat antiinflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas antiinflamasi,
analgetik – antipiretik.
Aktifitas kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui
interaksi beberapa tahap respon imun dan inflamasi, antara lain : penghambatan
enzim siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglandin, penghambatan pengumpulan
netrofil dalam pembuluh darah, serta penghambatan migrasi polimorfonuklear
(PMN) dan monosit ke daerah inflamasi.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung 10 mg piroksikam.
Indikasi:
Terapi simptomatik rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis,
gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.
Dosis:
Dewasa
Rematoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis, dosis awal 20 mg
dalam dosis tunggal.
Gout akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal selama 4–6 hari.
Gangguan muskuloskeletal akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal selama 2 hari,
selanjutnya 20 mg sehari dalam dosis tunggal selama 7–14 hari.
Dosis untuk anak belum diketahui.
Kemasan:
Ktk 120
DIKLOFENAK
Deskripsi:
Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti-inflamasi,
analgesic dan antipiretik. Aktivitas diklofenak menghambat enzim
siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat.
Komposisi:
Tiap tablet salut enteric mengandung natrium diklofenak 50 mg.
Indikasi:
Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala rematoid artritis, osteoartritis dan
ankilosing spondilitis.
Dosis:
Osteoartritis: 50 mg, 2-3 kali sehari atau 75 mg, 2 kali sehari.
Rematoid artritis: 50 mg, 3-4 kali sehari, atau 75 mg, 2
kali sehari.
Ankilosing spondilitis: 25 mg, 4 kali sehari, ditambahkan
25 mg saat akan tidur.
Tablet harus ditelan utuh sebelum makan.
Kemasan:
Ktk 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar